Yak, ini adalah
posting pertama dalam tahun 2013 *prok prok prok
Pertama-tama
selamat natal dan tahun baru 2013 (telaat bgt -__-). Buat yang baru pertama kali baca blog ini,
ini adalah kisah hidup seorang mahasiswa berumur 17 tahun yang menuangkan
intisari hidupnya kedalam blog. Singkat kata, tulisan ini tidak berguna sama
sekali bagi anda yang mencari penulisan ilmiah yang logis, terstruktur, dan
berbobot. Tulisan ini hanya hiburan semata oleh penulis dan lebih baik kalo
berhasil mendapatkan pencerahan (wangsit) dari tulisan bodoh ini. Selamat
menikmati.
Tahun 2013
adalah sesuatu yang berbeda buat gue. Dimulai sejak tahun baru-an kemarin gue
merayakan sendirian diatas motor ditengah kemacetan sambil menonton kembang
api. Sial. Padahal tahun 2012 adalah salah satu tahun keemasan gue setelah gue
bandingin dengan tahun-tahun sebelumnya saat masih ditindas sama kakak gue
sendiri. Bagaimana tidak ?tahun 2012 penuh dengan kenangan OSIS dan SMA yang
merupakan salah satu momen terbaik dalam hidup. Belum lagi Ujian Nasional SMA,
perpisahan SMA, dan mulai dunia kuliah. Terlalu banyak cerita berharga di tahun
2012 yang ga bisa disebutkan satu-persatu disini.
But anyway,
tahun 2013 yang gue kira bakal berbanding terbalik dengan indahnya tahun 2012 ternyata
salah. Sudah banyak keajaiban yang gue rasain semenjak menginjak tahun baru.
Salah satu contohnya adalah IVED. IVED itu singkatan dari Indonesian Varsities
English Debate competition yang dilakasnakan di ITB Bandung (ceritanya gue
debater). IVED ini merupakan kompetisi
debat bahasa inggris terbesar di Indonesia dan pesertanya dari seluruh Indonesia.
Jadi dari UKSW (universitasku) dikirim 2 tim, tim senior dan tim junior. Gue
termasuk dalam tim junior bersama temenku yang rempong abis dari FBS (Frenky
Batunan), dan temenku yang separuh homo anak FSM kimia (Aldy Pratama).
Ga seperti
mahasiswa lainnya yang dapat menikmati masa liburannya selama desember, gue dan
temen-temen yang ikut IVED ga bisa liburan dan pulkam seenak jidat. Sebaliknya,
kita dicaci maki dan selalu kalah mengikuti latihan debat lawan tim senior.
Rasanya sungguh hina karena skill yang berkembang cuma sekecil biji jagung. Perjuangan
untuk IVED sungguh sadis, begitu pula dengan pengorbanannya. Contohnya saja
masalah dana yang kekurangan. Beda dengan anak SMA yang dana pasti ditanggung
sekolah, mahasiswa harus usaha dana bahkan untuk lomba nasional buat
universitas.
Jadi intinya
IVED ini diselenggarakan di ITB Bandung selama 12-16 Januari 2013 (kalo ga
salah). Karena bisaanya timku ditindas, malah perjuangan kita lebih kuat karena
termotivasi dari kekalahan selama latihan. Walaupun ga masuk dalam 8 besar
(istilahnya : breaking), gue punya motivasi besar untuk lebih baik lagi di
lomba selanjutnya. Kalah emang nyesek, apalagi sebenernya bisa tembus breaking
dengan VP (victory points) 3, tapi karena salah mensetting arah debat, malah
kalah. Rasanya miris banget (bahasa jawanya : geloo). Tapi apa daya, biarlah
pengalaman yang pahit jadi bara untuk kompetisi selanjutnya.
Walaupun kalah,
bukan berarti gue ga dapet apa-apa. Many things I’ve got in Bandung,
diantaranya teman antar debater, skill buat debate bertambah, pengalaman
mbully, dan juga pacar *ups. Kalo mengenai pacar tidak akan dibahas di tulisan
ini. Mungkin salah satu yang berkesan adalah mbully. Susah diceritakan dengan
kata-kata dan hanya bisa dipahami oleh orang yang pernah mbully atau dibully.
Coba bayangkan kamu berlari di koridor hotel tengah malam disorot CCTV dengan
celana dalam di kepala, atau waktu kamu lagi tidur pulas,, p*ntatmu ditusuk
pensil yang ujungnya diolesi dengan vicks (obat pilek yang ngasih efek barley
mint). Kalau dibaca terasa sadis sekali, tapi sebenarnya sangat asik asal bukan
kamu yang dibully *evil laugh.
Selesai dengan
urusan IVED, kita kembali ke dunia perkuliahan. Kini hidupku memasuki semester
2 sebagai mahasiswa fakultas biologi. Sekarang udah mulai terbisaa dengan
kehidupan mahasiswa, namun kini tambah sibuk karena urusin berbagai hal,
diantaranya : Biocare, Live-In, Biocamp, sama jaket angkatan. Kalau di biocare,
aku jadi panitia perlengkapan yang harus nyiapin ini itu (mic, sound, alat
biopori, spanduk, plakat, dll) dan syukur sudah disiapkan (terbantu banget
bareng kak yuan). Untuk urusan Live-In, Biocamp (makrab), dan jaket angkatan
gue jadi ketua. Kalau live-in karena aku lagi magang jadi kabid 2 SMF jadi
mengetuai live-in, sedangkan makrab dan jaket jadi tanggung jawabku soalnya
ketua angkatan. Doakan saja dapat berhasil semua urusan-urusan itu.
Dibalik urusan
kuliah, banyak pula kesialan yang menimpa. Walaupun sekarang jarang sariawan
tapi entah kenapa pencobaan lagi rajin-rajinnya menguji gue. Bayangkan dengan
segudang urusan perkuliahan tadi, masih kecelakaan motor (ditabrak angkot,
bapaknya belum ganti rugi), dompet hilang, flashdisk hilang (isinya data tugas
laporan), dll. Parahnya, masalah-masalah tadi berimbas pada masalah lain, kayak
utang pulsa menumpuk, susah cari pustaka laporan karena data laporan hilang,
pokoknya masih banyak lagi yang pasti akan miris mendengar semua itu. Belum
lagi kondisi badanku yang masih ga karuan gini.
Tapi, paling
tidak sakit hati tersebut dapat terobati karena hari ini bertemu temen-temen
seperjuangan SMAku. Salah satunya lia yang kuliah di kedokteran UKRIDA, gesta
yang kuliah di HI UNDIP, dan Gatto yang kuliah di UKI. Rasanya senang walau hanya
bertemu sebentar. Nostalgia kehidupan di tahun 2012 yang sudah jauh berbeda
dengan sekarang.
Sudah dulu yaa
tulisan ini, sudah malam. Untuk cerita yang lebih berguna akan gue usahain di
posting berikutnya. Sekian, terimakasih J
@albert_karwur
2 February 2013
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete