Monday, September 2, 2013

Matahari, Bulan, dan Jutaan Bintang di atas sana

Dia itu matahari yang membawa fajar. Burung-burung kecil bernyanyian dan embun dingin menambah sejuknya pagi. Lebah melompat ke tiap bunga mencari madunya lalu menghisap sukmanya. Dia, matahari yang memeluk dunia, dan memberi hangat cinta. Terasa sangat hidup tentunya. Tapi tak selamanya terasa nikmat, kadang sinar mentari menyengat pandang. Sehingga seluruh dunia terpukau oleh kesilauan sinarnya. Jelas rasanya sakit, seolah dikhianati pagi. Sehebat-hebatnya matahari mendispersikan pandangan, itu hanya cara dia agar kita tetap di rute yang benar. Agar tidak jauh kita tersesat dalam gelap hutan, matahari bersinar terang, seterang yang dia bisa supaya terlihat silau sinarnya. Memang perih, namun matahari tidak pernah menginginkan hal buruk bagi bumi. Terkadang Ia memang kejam, kadang keras kepala dan egois, namun tidak pernah membimbing kita ke jurang kekelaman.


Beda lagi pasanganya, sang bulan. Bulan tidak seperti matahari yang membawa kehidupan dan pergi saat sore hari, bulan pendiam dan terlihat jauh dari bumi karena ukurannya yang lebih kecil. Sejenak saat malam kelam datang, bulan baru nampak. Sebenarnya Ia tidak pernah pergi maupun datang, hanya kilau matahari yang menutupi pancaran terangnya yang selalu berada di atas sana. Tersadar malam terasa menekan, seolah teror melanda dunia. Manusia, bumi, dan seluruh isinya seakan telanjang, tanpa perlawanan; seperti perawan yang telah siap diperkosa. Mereka yang sembunyi di rumah akan berdoa meminta pertolongan, mereka yang tersadar akan berlari keluar dan bergembira di gelap malam. Anak-anak, remaja, dan orangtua akan bersorak merayakan akhir harinya di malam. Kunang-kunang akan menjelma menjadi bidadari menerangi jagat. Mereka semua tidak akan takut, walaupun serasa telanjang. Mereka tahu, bulan yang berada diatas sana terus menjaga bumi. Walaupun tak sehangat mentari, Bulan selalu menilik seluruh kehidupan di bumi. Bersama jutaan bintang yang menemaninya di atas sana, dia akan melihatmu. Sampai senja datang lagi, Ia akan menjaga tidurmu dari segala hal yang kau takutkan. 

Tanpa ada matahari yang membawa pagi, dan bulan yang menjaga saat malam; kehidupan bumi tidak akan berjalan benar. Mereka pasangan yang ada untuk memberi nafas pada bumi. Entah bagimu matahari itu sosok ibu, dan bulan adalah sosok ayah; ataupun matahari-bulan ibarat Tuhan dalam agamamu, mereka selalu menjagamu. Selalu akan ada mereka yang mencintaimu, memikirkanmu, dan menilikmu dari kejauhan. Karena kau istimewa berlarilah bebas, biarlah dunia tau bahwa matahari, bulan, dan jutaan bintang di atas sana menjagamu.