Saturday, January 2, 2016

Kamu Ingat?

Hei kamu. Kamu ingat? Tepat setahun yang lalu, akhir Desember 2015. Kita adalah dua yang saling tidak kenal. Kamu adalah kamu; dengan kerumitan cerita yang diam-diam setia kuikuti dari kejauhan. Bukan bermaksud menguntitmu, hanya saja aku kagum. Kamu, ya kamu. Seorang hawa yang pada satu waktu independen dan tegas, dan pada waktu lainnya childish dan menggemaskan. Semua itu kurangkum dalam satu frase yang tak terpisahkan definisinya, karena itu berarti kamu. Itu yang kucatat dalam buku bulan Desember. Dan karena saking senangnya aku mengikuti ceritamu, aku sampai tidak sadar. Aku menjadi lebih dari sekedar penggemar rahasiamu. Aku menyukaimu.

Mungkin disisi lain aku juga kurang romantis ya, mengingat kali pertama kita jumpa empat mata. Kita duduk di teras agra, berhadapan. Gagap bicara. Malu tapi mau, enggan tapi ingin tahu. Kamu ingat?

Dari begitu banyak detail kita yang terlewatkan bersama, kini sampailah kita disini; dititik ini. Titik sedekat dua kelingking yang saling memagut. Terimakasih sayang; untuk cerita sepanjang 2015. Sungguh, terimakasih.


Selamat natal dan Tahun baru chacha :)

Kamu ingat? Jangan nyengir, aku tahu kamu pasti tidak akan lupa dengan ucapan itu.

-  dedicated to my dearest  -


@albert_karwur
3 January 2016