Friday, December 13, 2013

Kisah Gadis Cengeng Penghuni Pulau Terpencil

Kau adalah anak kecil yang menghuni pulau terpencil ditengah laut biru. Pulau itu cukup berisik karena banyak penghuninya; para pohon, binatang lengkap dengan seekor mamoth. Setiap paginya, kau membangunkan mereka; dan malamnya menyiapkan makan untuk mereka semua. Terus begitu setiap harinya, sampai aku datang. Di suatu malam pada musim dingin yang penuh dengan hujan badai, laut mengantarkanku kepadamu. Akhirnya setelah bertahun-tahun berkelana di laut, aku si surat dalam botol mendaratkan langkah di pulaumu. Pertemuan pertama kita bukan memori yang romantis, kau hanya melihatku dari luar; sebuah botol tanpa mau membuka surat di dalam perut botol. Dengan bodohnya aku memaksamu dengan segala modusku untuk membukaku; sebuah kotak "pandora". Rupanya kau juga kaget, aku masih putih bersih, polos tanpa noda. Sejenak kau pikir aku tidak menarik, namun seiring mencairnya waktu kaupun mengambilku; si surat bodoh. Kau bawa kemanapun kau pergi, dan aku jadi paham runyamnya keadaan di pulau terpencil itu. Sampai suatu ketika kau memantapkan hati untuk mengambil pena dan menulis di tubuhku. Hangat rasanya tinta itu mendarat di tubuhku, akhirnya ada tinta yang menempel. Kau bawa aku kemanapun kau pergi, siang dan malam. Aku jadi akrab dengan para penghuni pulau, mereka semua. Dan sejak itu, aku yang jadi pelengkap tidurmu, begitupun kau. Dan aku tertidur lelap dalam sakumu, sampai musim dingin datang kembali.


Hujan yang deras sekali menghujam pulau, dan aku terjatuh dari sakumu tanpa kau sadari. Aku yang terbawa arus hujan tak berdaya, dan terseret sampai tepian pantai. "Kamu dimana ? Lagi dimana ?" teriakmu sambil resah mencariku. Tidak ada jawaban, tidak ada balasan. Karena cuaca yang buruk, para penghuni hutan yang sudah lama tidak kau sapa menjagamu untuk tidak keluar mencariku di tepian pantai, karena berbahaya pasang surutnya. Aku yang terlanjur berada dalam maut, terhanyut di perairan sekitar. Selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan aku hilang, tidak pulang-pulang. Sampai suatu hari aku kembali ke pulau. Kau sudah berubah, begitu pula aku. Seolah lupa, wajar saja karena tinta yang dulu kau tulis sudah luber terhanyut di laut. Hanya tersisa beberapa noda di suratku, yang melengkapi ingatanmu terhadapku. Sejenak kau coba menulis kembali, namun tetap percuma karena tubuhku yang sudah lama basah.

Aku sedih, kaupun begitu. Aku sedih melihatmu begitu, begitu gigihnya mencoba menulis kembali. Namun tidak bisa. Aku tidak tega, tak tahan lagi. Entah sampai kapan aku akan mengering di tengah musim dingin ini. Hanya di laut lepas, aku bisa kering terkena panasnya terik matahari. Lalu aku menyuruhmu untuk mengembalikanku dalam botol agar lepas di laut. Kau hanya diam, lalu menangis. Seisi pulau tidak senang melihatmu menangis, begitu pula aku. Lalu kubatalkan permintaanku, agar reda tangisanmu. Ternyata keputusanku salah, karena membuatmu menderita lebih lama tanpa bisa menulis.

Sampai suatu siang, akhirnya kau bersedia mengantarkanku pergi. Kembali ke laut lepas, yang tak jelas arahnya. Sudah terlalu banyak beban yang kau tahan tanpa bisa menulis, hingga kaupun berbuat begitu. Aku paham, dan mungkin ini yang terbaik untuk terjadi. Kau menggulungku dengan tangan kecilmu, dan kembalikanku dalam botol. Dengan kecupan terakhir di pentup botol, kau lempar aku di laut lepas. Sejauh mungkin agar kelak cepat mengering.

Entah kemana aku akan pergi, yang jelas tujuanku adalah suatu pulau. Hanya Tuhan yang tahu kemana arus membawaku, kemanapun itu. Bisa jadi ketempatmu, atau ketempat orang lain. Atau bisa saja, saat aku berkunjung ke pulaumu; sudah ada surat lain, kita tidak tahu. Kudoakan yang terbaik untukmu, gadis cengeng. Aku tahu mungkin sekarang kau sedang menangis, tapi aku mau melihatmu tersenyum. Aku hanya berharap seiring kau baca cerita indah yang telah kita lalui, kau dapat tersenyum. Tentunya, setelah ini kau harus tetap tersenyum juga dalam hidupmu. Walaupun seringkali aku mengeluh, tapi karena aku punya kesempatan untuk bertemu denganmu, aku benar-benar berterimakasih. Sempat bertemu denganmu, menghabiskan waktu denganmu, aku sangat bahagia. Pasti aku sangat beruntung bertemu denganmu, karena itu aku mau melihatmu tersenyum.

Selamat tinggal, sekali lagi kuucapkan terimakasih dari lubuk hatiku yang paling dalam.

~lachje

@albert_karwur
14 Desember 2013

Tuesday, October 1, 2013

Filosofi Kehidupan

Hei kamu ! Ya kamu yang mengaku manusia. Siapakah kamu ?
Mengapa kamu bisa membaca ini ?Aku tau kamu hendak mengataiku bodoh, bukan ?Kau yang bodoh.Kau bukan manusia.

Kau hanyalah seonggok atom yang secara kebetulan terhubung dengan formasi yang kompleks. Mereka benda kecil yang kau sebut makhluk mati yang merupakan kehidupan. Kau hanya skenario belaka.

Kehidupan dan kematian hanya sebuah istilah trend yang dibuat manusia. Manusia bereproduksi, ovum dan sperma melebur. Jadilah zigot, gastrulasi, lalu embrio. Embrio berkembang jadi bayi, remaja, lansia, lalu mati. Setelah mati kemana ?
Jadilah kau kumpulan protein yang tidak berguna, habis dilahap pengurai.

Masihkah kau merasa superior ?
Pathetic.

Masihkah kau merasa hidup ?
Kau bahkan tidak dapat mengendalikan tenggat waktu hidupmu. Antibiotik itu bukan penjamin hidupmu, dari sisi kesehatan mungkin hidupmu lebih lama. Namun apakah kau bisa mengendalikan peristiwa ?
Kapanpun saja kau bisa mati tiba-tiba.

Atom-atom kecil ini tidak pernah mati seperti dalam istilahmu. Mereka yang sudah ada sejak semula hanya merubah formasi. Seakan-akan ada sebuah kode untuk mengekspresikan momentum dalam dunia pada kurun waktu tersebut. Sepersekian detik kemudian, formasi tersebut berubah. Terus seperti itu.
Bukankah ini lebih cocok disebut kehidupan ?
Atau lebih tepat disebut abadi, karena istilah kehidupan dibuat manusia untuk melengkapi kematian.

Pada dasarnya merekalah (atom) yang hidup. Mereka adalah Tuhan yang menggerakkan roda kehidupan. Manusia ini yang tidak tahu diri. Hanya karena mereka berhasil meraih akal budi dalam peristiwa evolusi, jadilah hewan congkak ini. Skenario atom yang sudah disusun dengan benar-benar sempurna terkorupsi oleh otak manusia. Mereka mengeruk bumi demi kebaikkan mereka.

Bahkan istilah baik atau jahat diciptakan manusia demi kelangsungan umat mereka. Peraturan lisan itu memang bertujuan untuk membantu hakekat atom pada awalnya, tapi apakah berjalan sesuai rencana ?

Manusia berbicara kepadaku tentang kebenaran.
Apa itu arti kebenaran ?
Kebenaran hanyalah merujuk pada pemikiran koheren masyarakat yang membentuk dogma. Jika saya menusuk seorang manusia hingga mati, apakah dapat diartikan bahwa saya yang membunuhnya ?
Menurut manusia, saya yang membunuhnya. Karena saya menyetujui pemikiran tersebut pula, sayapun memvonis diri saya sendiri sebagai pembunuh. Berarti kebenaran merujuk pada dasar pemikiran manusia masing-masing pribadi. Kadang ada manusia yang tumbuh dengan nilai kebenaran yang sejalan dengan skenario atom, lebih banyak yang bergerak dengan kemauannya sendiri. Jadilah bumi kita ini.

Bicaralah kepadaku. Jawab aku !
Bukan otakmu yang kutanyakan, tapi atom-atom pembentuk dirimu.

Biarlah semua berakhir menjadi kosong. Hampa, tak berisi. Karena sudah terlalu picik hewan bernama manusia ini. Lalu saat itu, kita mulai dari awal lagi.
Kembali murni dan asli.

1 October 2013
@albert_karwur

Monday, September 2, 2013

Matahari, Bulan, dan Jutaan Bintang di atas sana

Dia itu matahari yang membawa fajar. Burung-burung kecil bernyanyian dan embun dingin menambah sejuknya pagi. Lebah melompat ke tiap bunga mencari madunya lalu menghisap sukmanya. Dia, matahari yang memeluk dunia, dan memberi hangat cinta. Terasa sangat hidup tentunya. Tapi tak selamanya terasa nikmat, kadang sinar mentari menyengat pandang. Sehingga seluruh dunia terpukau oleh kesilauan sinarnya. Jelas rasanya sakit, seolah dikhianati pagi. Sehebat-hebatnya matahari mendispersikan pandangan, itu hanya cara dia agar kita tetap di rute yang benar. Agar tidak jauh kita tersesat dalam gelap hutan, matahari bersinar terang, seterang yang dia bisa supaya terlihat silau sinarnya. Memang perih, namun matahari tidak pernah menginginkan hal buruk bagi bumi. Terkadang Ia memang kejam, kadang keras kepala dan egois, namun tidak pernah membimbing kita ke jurang kekelaman.


Beda lagi pasanganya, sang bulan. Bulan tidak seperti matahari yang membawa kehidupan dan pergi saat sore hari, bulan pendiam dan terlihat jauh dari bumi karena ukurannya yang lebih kecil. Sejenak saat malam kelam datang, bulan baru nampak. Sebenarnya Ia tidak pernah pergi maupun datang, hanya kilau matahari yang menutupi pancaran terangnya yang selalu berada di atas sana. Tersadar malam terasa menekan, seolah teror melanda dunia. Manusia, bumi, dan seluruh isinya seakan telanjang, tanpa perlawanan; seperti perawan yang telah siap diperkosa. Mereka yang sembunyi di rumah akan berdoa meminta pertolongan, mereka yang tersadar akan berlari keluar dan bergembira di gelap malam. Anak-anak, remaja, dan orangtua akan bersorak merayakan akhir harinya di malam. Kunang-kunang akan menjelma menjadi bidadari menerangi jagat. Mereka semua tidak akan takut, walaupun serasa telanjang. Mereka tahu, bulan yang berada diatas sana terus menjaga bumi. Walaupun tak sehangat mentari, Bulan selalu menilik seluruh kehidupan di bumi. Bersama jutaan bintang yang menemaninya di atas sana, dia akan melihatmu. Sampai senja datang lagi, Ia akan menjaga tidurmu dari segala hal yang kau takutkan. 

Tanpa ada matahari yang membawa pagi, dan bulan yang menjaga saat malam; kehidupan bumi tidak akan berjalan benar. Mereka pasangan yang ada untuk memberi nafas pada bumi. Entah bagimu matahari itu sosok ibu, dan bulan adalah sosok ayah; ataupun matahari-bulan ibarat Tuhan dalam agamamu, mereka selalu menjagamu. Selalu akan ada mereka yang mencintaimu, memikirkanmu, dan menilikmu dari kejauhan. Karena kau istimewa berlarilah bebas, biarlah dunia tau bahwa matahari, bulan, dan jutaan bintang di atas sana menjagamu.

Friday, August 30, 2013

Filosofi Eksistensi Agama

Tulisan di bawah ini berisiikan pemikiran filosofis yang entah benar atau tidak, hanya merujuk pada logika pembaca semata serta beberapa fakta. Penulis memnita maaf tidak bisa menulis pustaka karena terlalu sumber berita berasal dari televisi serta berbagai alamat website yang sudah lama dibuka, jadi kebenaran berita tergantung dari kebijakan pembaca. Bukan untuk menyesatkan agama maupun pola pikir, hanya pemikiran idealis yang wajar berkembang pada abad ke-21. Sekali lagi, diharapkan kebijakan pembaca.

Apakah anda beragama ? Pernah saya berdiskusi dengan seorang dosen pada matakuliah agama mengenai bagaimana terciptanya agama. Dalam pembahasan tersebut, dikatakan bahwa agama tercipta dari animisme dan dinamisme. Pada jaman purbakala, manusia menganggap ada sebuah sosok superior yang mengendalikan tatanan struktur dalam dunia. Sebaliknya, manusia mengkastakan dirinya sebagai mahkluk yang inferior dihadapan sosok tersebut. Sebagai contoh, jaman dahulu manusia tidak mengerti bagaimana petir bisa ada dan mengeluarkan guntur; bagaimana bisa hujan turun; dan sebagainya. Disini peran Tuhan muncul sebagai jawaban. Jadi, disimpulkan bahwa agama berasal dari pemikiran tersebut. Perihal kemudian terdapat berbagai agama di dunia merupakan distorsi ruang dan waktu pada belahan dunia yang akhirnya berkembang menjadi kepercayaan setempat.

Bisa dikatakan, agama adalah jawaban yang semestinya tidak dipertanyakan. Namun disini, kita akan mencoba melawan aturan ini.

Benarkah sosok superior itu berasal dari pemikiran manusia semata ? kurasa tidak. Terlalu banyak kejanggalan yang terdapat pada sejarah peradaban manusia yang katanya menciptakan agama. Dipercaya, manusia jaman batu menggambar di gua untuk menceritakan kisah yang telah dialaminya dalam hidup. Dapat ditemukan gambar manusia sedang berburu, dan beberapa hal wajar yang dapat dipikir secara nalar. Namun, apakah ada penjelasan mengenai gambar manusia setengah hewan setengah manusia pada gua-gua tersebut. Saya rasa tidak, dan lebih tidak mungkin lagi cerita tentang manusia setengah manusia setengah hewan dibuat-buat. Bahkan nyatanya beberapa diantaranya termasuk dalam budaya suatu tempat. Misalnya Minotour yang merupakan makhluk setengah manusia dan setengah banteng/kuda. Minotour hidup dengan memakan manusia sebagai korban persembahan. Katakanlah cerita ini merupakan legenda semata. Namun rasanya mustahil pemikiran satu individu bisa mempengaruhi seluruh masyarakat (society) tentang keberadaan makhluk ini, serta tradisinya. Lebih mustahil lagi, jika masyarakat secara tiba-tiba dan serentak meyakini hal ini, apalagi sampai menjadi bagian dari budaya.

Secara logis, manusia purbakala ingin mengirim pesan bahwa makhluk-makhluk ini pernah ada melalui gambar-gambar di dinding gua. Sebuah contoh yang lebih janggal adalah bentuk-bentuk dewa pada agama Buddha dan Hindhu. Dalam agama-agama ini, dipaparkan terdapat berbagai dewa yang mengendalikan keberlangsungan kehidupan dunia. Dapat dilihat gambaran dewa yang diwakilkan dalam bentuk stupa di dalam candi-candi. Kalau anda berkunjung ke salah satu candi besar (seperti candi borobudur atau candi prambanan), umumnya terdapat stupa dewa serta jalan cerita kehidupan di dinding candi tersebut. Kini pertanyaannya adalah bagaimana pahatan, bentuk dewa, serta jalan cerita dibuat sedetail dan secanggih itu ? apakah hanya dengan kekuatan pikiran yang terdistorsi ? Harus ada penjelasan logis tentang asal mula hal-hal seperti ini. Seperti pada salah satu candi di Asia Tengah yang pada waktu titik balik matahari akan masuk sinar matahari dan sinarnya tepat mengenai stupa yang ada di dalam candi tersebut. Saat dikaitkan dengan teknologi jaman tersebut rasanya mustahil kalau hanya dengan pemikiran manusia membuat candi sedemikian rupa.

Hal yang serupa dapat dijumpai pada peradaban Mesir kuno. Mesir memang terkenal dengan peradaban mesir kunonya, dan yang menjadi fakta menarik adalah letak piramida yang merupakan makam raja. Cahaya matahari yang terpantul mengenai tiap permukaan piramida dengan skala intensitas cahaya yang cukup dan akan terpantul kedalam dan berpusat pada titik pusat piramida, yaitu makam raja tersebut. Ini terdengar sangat mustahil, karena kita tahu pada jaman tersebut Socrates maupun Aristoteles belum lahir; apalagi ilmu geometri yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan piramida. Ka'bah di Mekkah milik kaum islam juga memiliki kasus geometris. Letak Ka'bah merupakan letak dimana beberapa pusat matahari, bulan, maupun garis bumi bertepatan di kotak hitam tersebut. Bagaimana orang jaman dahulu bisa mengenai letak geometris yang begitu rumit ? Mengapa Ka'bah harus diposisikan dalam tempat tersebut ?

Kasus ini hampir sama dengan gereja tua di Ethiopia. Raja ethiopia pada jaman tersebut diceritakan diberi wahyu oleh Tuhan untuk membangun gereja di Ethiopia untuk menyimpan tabut perjanjian Allah. Menariknya, gereja ini didirikan kebawah; alias gereja di bawah tanah. Ajaibnya, gereja tersebut bukan dibuat; namun dikeruk dari batu yang berasal dari tanah tersebut. Menurut para ahli arkeolog, hal ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia pada jaman tersebut. Bahkan pada jaman sekarang, membuat gereja seperti itu paling tidak membutuhkan peralatan yang benar-benar canggih serta arsitek gereja veteran. Konon, pembangungan gereja itu terdapat 2 sesi pekerja. Manusia mengerjakan pembangunan pada siang hari, dan malaikat mengerjakan pada malam hari saat manusia tertidur. Secara logis, sosok yang disebut malaikat lebih menyerupai sosok extra-terrestrial yang memiliki teknologi canggih untuk menyulap pembuatan gereja tersebut.


Mungkin dulu memang pernah ada makhluk extra-terrestrial yang sangat membantu peradaban manusia. Contoh yang lebih jelas tentang eksistensi makhluk ini adalah stonehendge yang merupakan tumpukan batu gigantic di Wiltshire, Inggris. Tumpukan batu ini dipercaya berumur 2000 tahun sebelum masehi dan beratnya berton-ton. Bagaimana jawaban logis dari berpindahnya batu ini pada padang rumput tersebut ? Benarkah kekuatan pikiran yang menciptakan susunan teratur batu yang beratnya berton-ton berada di tengah padang rumput ? Saya pikir, jawaban religius tidak akan sampai untuk menjawab pertanyaan ini. Apakah benar selama ini hidup kita ternyata dimanipulasi oleh sosok tidak jelas ? Apakah beragama masih menjadi bagian kebutuhan primer kita ? Apakah benar agama yang kita pegang teguh benar berasal dari pemikiran superior-inferior manusia ?

Terlepas dari permasalahan agama yang menjadi pemersatu dan pembeda dalam kehidupan, agama masih berperan penting pada jawaban kematian. Secara biologis, setelah manusia mati akan menjadi kumpulan protein tidak berguna yang cepat atau lambat akan menjadi makanan pengurai. Namun, agama tetap akan menjadi andalan untuk menjawab kemana kita (jiwa) akan pergi setelah mati. Disisi lain, paling tidak dengan iming-iming surga dapat membuat manusia berperilaku yang benar dan baik. Walau tidak ada jaminan riil, manusia hanya bisa percaya. Walaupun pasti kelak manusia akan mengetahui rahasia anti-aging agar hidup sangat lama (selamanya bisa saja), kita hanya bisa membongkar teori-teori masa lalu yang telah tertanam dalam benak kita dengan logika dunia filosofis.

31 August 2013
@albert_karwur

Friday, August 2, 2013

Selamat Jalan, Kawan !



"Karena kita bebas dan muda. Kita akan berlari sejauh mungkin, sampai matahari tak bisa menggapai bayangan kita lagi. Mereka akan tahu, dan kaupun begitu. Arti persahabatan"

Sekotak impian sudah kutitipkan padamu. Tanda perpisahan setelah sekian lama bersama. Kau ternganga seolah tak percaya akan berpisah, akupun begitu. Dan kau, ya kau yang membaca ini akan tertawa. Begitu terbahaknya mengingat masa kecil kita. Masa keemesan dimana tidak ada politik maupun cinta. Masa kecil yang lugu dan polos. Tidak ada yang bisa membatasi aksi kebrutalan kita, cerita kenakalan dan perkelahian kita. Kecuali orang tua kita, tentunya. Cerita berharga yang hanya akan ada sekali, takkan bisa dibeli.

Jam 07.00 tepat kita sudah di sekolah, berlarian tak tau kemana. Akhirnya kita sampai pada sebuah pohon beringin yang cukup besar dan tua. Seolah ia mau menunjukkan betapa mudanya kita didepannya. Kaupun mulai menggapai gelantungan yang terurai jelas dari langit-langit beringin. Dengan ancang-ancangnya kaupun berayun dan bergelantungan. Dasar monyet lincah, pikirku. Akupun tak mau kalah, dan kugapai sehelai gelantungan lain dan berayun bersamamu. Sudah terbawa kemana, aku kembali tersadar dengan bunyi benda yang jatuh yang cukup keras. Dari bunyinya saja terdengar sakit. Aku melihat ke kanan, dan terlihat mukamu yang bodoh terjatuh dengan posisi terbaring lemas. Aku melihat matamu, kaupun melihatku. Kita terdiam, saling berpandangan. Tiba-tiba aku tertawa tak tahan melihat muka dongkolmu. Kaupun tertawa melihatku tertawa. Kenangan suatu siang di pohon beringin tua.

Lebih lucu lagi kenangan depan SMP Stella. Sepulang sekolah, kita pulang jalan berdua. Jaman itu masih jaman susah, tidak ada motor dan nasib kepulangan kita hanya ditentukan pemberhentian angkot di depan pegadaian. Harganya masih murah, Rp 1000 saja. Saat itu, kita sedang bosan. Sebosan-bosannya dan kita mencoba sesuatu yang berbeda. Awalnya kau bercerita tentang video stop-motion yang ada di youtube.com. Video itu menjadi menarik karena dikisahkan orang berjalan mundur. Dengan iseng, kita meniru adegan video itu dengan berjalan mundur dari SMP Stella sampai perempatan Monginsidi. Kebodohan kita terhenti dengan tetes hujan yang mulai berjatuhan dari langit. Kita pun berlari menyusuri jalan kearah cosmo. Berlari ditengah hujan. Derasnya hujan turun tidak akan mengalahkan kita, sebaliknya terasa seperti ekstasi yang membangkitkan sifat kekanak-kanakan kita. Seolah kita menunjukkan pada langit kalau kita lebih hebat darinya. Biar yang diatas melihat betapa bebasnya kita tertawa menikmati air hujan.

Malam ini cukup dingin dan tidak bersahabat. Malam yang mengantarkan kepergianmu ke pulau yang cukup jauh dari Jawa. Maaf tidak bisa memberi suatu barang kenangan. Mengingat itu, lucu rasanya. Sudah terlalu banyak benda persahabatan kita yang hilang. Mengingat betapa teledornya aku dan banyaknya cincin yang kau pakai. Jadi biar barang kenangan yang mengantarmu pergi adalah tulisan ini. Banci sekali rasanya membuat tulisan untuk laki-laki sepertimu. Tapi setelah kupikir-pikir, memang lelaki melankolis sepertimu cocok dengan hadiah seperti ini. Tulisan ini akan abadi di internet, jadi sewaktu-waktu kau bisa membukanya jika sedang merindukan sahabat-sahabatmu di Salatiga. Kelak kita akan bertemu kembali, suatu hari nanti. Biar sampai pada hari itu, kita meniti karir kita masing-masing. Tetaplah menjadi bodoh seperti itu, kudoakan yang terbaik untukmu. Selamat jalan, kawan !

"Kita sudah besar dan dewasa. Malam sudah mulai menyerang, aku harus pulang. Kau juga harus terbang, jadi pergilah. Kepakanlah sayapmu menuju negeri di balik awan. Ini bukan perpisahan, ini hanya jeda sampai senja menyambut. Kelak saat matahari sudah kembali turun, kita akan bebas berlari kembali. Sampai menua akan kutemani, dan kita akan tertawa terbahak menantang dunia"

-Dedicated for one of my best friend, selamat jalan, kawan !-

2 August 2013
@albert_karwur
 

Friday, July 19, 2013

Kebun Sayur


Bagaimana rasa kematian ? darah pekat mengucur derasnya dari pergelangan nadi, nikmat bukan ? Kau hanya seonggok beban yang membawaku kemari. Entah sejak kapan aku jadi begini. Kita dulu pernah saling bertanya : "Apa yang kau inginkan saat kita menikah ?". Kita berandai sampai lupa matahari telah tenggelam mengingatkan kita untuk pulang. Dulu, dulu sekali, kau pernah memintaku satu hal. Sederhana saja, untuk menjaga hati ini. Aku bukan seorang borjuis yang bisa membawamu kemanapun kau mau, dengan moge-moge yang kau dambakan. Aku bukan seorang dermawan yang limpah ruah hartanya. Kekayaanku hanya vespa butut dan hatiku ini. Tapi tak kau biarkan hati ini murni, semua kotor sudah. Kebun impian kita telah rusak, tomat tidak lagi segar, dan mangga tidak akan pernah ranum lagi. Tidak akan ada benih labu yang bertebaran. Ataupun bunga anggrek kesukaanmu bermekaran. Aku sudah muak dengan kebun kita, penuh dengan racun.

Terbuai dengan dunia dan tenggelam dalam lautan mimpi. Kau terus bawaku dalam bayang palsu. Rusak semua. Hilang, tanpa bekas. Aku akan jadi bajingan dan kaupun begitu, kita tidak akan pernah memperbaiki satu sama lain. Kau bukan gerigi yang kucari selama ini, akupun tidak akan melengkapimu. Kita hanya diijinkan yang kuasa bercermin. Kau dan aku sama, membatu. Kita tidak akan bisa begini, dan aku tidak akan tahan melihatmu membatu. Jadi kuijinkan kau keluar dari taman indah ini. Bukan sebuah ijin, ini sebuah pengusiran karena aku tau tidak akan ramah lagi kenangan di kebun sayur kita. Selangkah kau keluar dan akan kubakar kebun ini. Agar kau selamat dan dapat mencari ladang baru yang sekiranya dapat tumbuh sayur dan buah yang kau cari, aku bukan apel itu. Pergilah, sejauh mungkin dari pandanganku. Agar tak ada lagi isak tangis itu, dan biar terbakar buku kita dengan kebun. Kini rasakanlah dingin dunia tanpa hangatnya vespa bututku dan hati kotorku. Biar kubersihkan hati bernoda ini agar kelak dapat kutemui wanita dengan gerigi kepunyaanku. Biar kucari kebebasanku dan menjadi tenang dengan para penjual lain di pasar. Nantinya akan kudapati pembeli yang pas harganya buatku, dan akan kubuat kebun baru. Yang akan jauh lebih ranum buahnya. Hingga kematian akhirnya datang dan takkan ada lagi penyesalan.

-dedicated for one of my bestfriend-

19 July 2013
@albert_karwur

Thursday, June 13, 2013

Running Life

Hello everyone, it seems like months not to post a single thing here. So, here’s the thing. Recently life has changed a lot. It’s now the short term semester in university, and I took 12 sks on it. I took all the obligatory subjects on this semester, it makes me dizzy everyday. Many assignments and presentation should be done. But, at least on the bright side I got much many friends from other faculties.

Talking about my faculty, it’s been closer to the election of the next dean of my faculty. I’m kind of disappointed with several of my friends, since they always rely on me and don’t help on solving problem inside the faculty. Yeah, I’m fed up with those people. All I want to do is finish my main responsibility at least on the generation attribute and also the gathering night. Moreover my parents push me to go into the university level organization rather than the faculty, and after several considerations I took that decision. On this June after the election of the leader executive student council of university level, I plan to assign as a member. I think I’m trying to assign on the international department since I have good english and it would support my connections to continue my study in out of Indonesia.

Talking about the busy life, I’ve been chasing on a english debate competition held in Malang by the end of June. It’s called JOVED, which means Java Overland Varsities English Debate Competition. Basically it’s a debate competition among universities in Java Island. It would be tough and hard, and I’m trying to put my best effort on it. 13 days again and I would go to Universitas Brawijaya to deal with it. Everyone has high expectations and I don’t want to make them disappointed, so at least I’ll try to break into semifinals. Believe me, it’s really hard to deal with this.

Last but not least, tomorrow Tora and I would go to 5 month of our relationship. I didn’t notice it would feel this fast, but when I track back and see the history many things had happen. Many problems we had solved, it makes me happy to still have her by my side. Many things inside my life had her smell. Just when she tries to make me her herbal drink recipe to make me healthier, or when She brought me her meal and we ate together. Just as tomorrow I’m heading to Jakarta due my aunt has her wedding, I had a short moment with Tora. Until now, we never had a planned hangout on evening. So I bought some “gorengan” and she bought “serabi” and we ate together. I will miss those moments. Talking about relationship, yesterday we had a new couple. My friend after 7 months of chasing a girl finally became her boyfriend. It makes me happy, as well as Tora. Happy to see him not alone anymore, sometimes I can’t stand seeing him bullied all the time because of being alone. Well congrats, hok !


I think that’s all for today, it was so exhausting on the debate practice today. Thanks for the lesson, mas Ayi, hope you have a safety journey back to Tangerang tomorrow. Okay pals, I’ts 9 PM and I need to work on my presentation tomorrow and packing my stuffs to go to Jakarta tomorrow at 1 PM. Thanks for reading, aloha everyone.

@albert_karwur
13 June 2013

Thursday, April 11, 2013

Are You With The Right Partner ?


During a seminar, a woman asked," How do I know if I am with the right person?"

The author then noticed that there was a large man sitting next to her so he said, "It depends. Is that your partner?" In all seriousness, she answered "How do you know?" Let me answer this question because the chances are good that it's weighing on your mind
replied the author.

Here's the answer.

Every relationship has a cycle… In the beginning; you
fall in love with your partner. You anticipate their calls,
want their touch, and like their idiosyncrasies. Falling in love wasn't hard. In fact, it was a completely natural and spontaneous experience. You didn't have to DO anything. That's why it's called "falling" in love.

People in love sometimes say, "I was swept of my feet."Picture the expression. It implies that you were just standing there; doing nothing, and then something happened TO YOU.

Falling in love is a passive and spontaneous experience. But after a few months or years of being together, the euphoria of love fades. It's a natural cycle of EVERY relationship.

Slowly but surely, phone calls become a bother (if they come at all), touch is not always welcome (when it happens), and your spouse's idiosyncrasies, instead of being cute, drive you nuts. The symptoms of this stage vary with every relationship; you will notice a dramatic difference between the initial stage when you were in love and a much duller or even angry subsequent stage.

At this point, you and/or your partner might start asking, "Am I with the right person?" And as you reflect on the euphoria of the love you once had, you
may begin to desire that experience with someone
else. This is when relationships breakdown.

The key to succeeding in a relationship is not finding the right person; it's learning to love the person you found.

People blame their partners for their unhappiness and look outside for fulfillment. Extramarital fulfillment comes in all shapes and sizes.

Infidelity is the most common. But sometimes people turn to work, a hobby, friendship, excessive TV, or abusive substances. But the answer to this dilemma does NOT lie outside your relationship. It lies within it.

I'm not saying that you couldn't fall in love with someone else. You could. And TEMPORARILY you'd feel better. But you'd be in the same situation a few years later.

Because (listen carefully to this):

The key to succeeding in a Relationship is not finding the right person; it's learning to love the Person you found.

SUSTAINING love is not a passive or spontaneous experience. You have to work on it day in and day out. It takes time, effort, and energy. And most importantly, it demands WISDOM. You have to know
WHAT TO DO to make it work. Make no mistake about it.

Love is NOT a mystery. There are specific things you can do (with or without your partner), Just as there are physical laws Of the universe (such as gravity), there are also laws for relationships. If you know how to apply these laws, the results are predictable.

Love is therefore a "decision". Not just a feeling.

Remember this always: God determines who walks into your life. It is up to you to decide who you let walk away, who you let stay, and who you refuse to let GO! ♥

Friday, March 29, 2013

Trust, Empathy, and Moments

Having a relationship isn't that easy. Maybe you've watched bunch of love movies and read many love stories. Seems so simple right ? A boy met a girl, had a crush, got a problem, and finally live forever after. In usual cases, the storyline goes like that. Just see beauty and the beast, Cinderella, Shrek, Twilight, and so on. Yet in some cases too, there happens to have bad endings, just like Titanic. But for you readers that still have a mindset of love just like these stories, well your totally wrong. It's not that simple, too many complicated aspects inside.

What becomes a core problem in the relationship commonly are trust and empathy. How can you say like that ? Well trust takes a big role in here. When you trust your partner, you should believe that he/she only have you on their hearts as their partner. This trust stuff should come from both sides, so both keep believing each other but also loyal with their partners despite their given chance to make friends with anyone. This is thing seems easy, but believe me this is tremendously hard. Just imagine your partner having friends with their ex and having a slightly-close conversation, kick me if you're not jealous. In that term, usually you think the baddest scenario ever in your mind, and then you're afraid losing him/her. In here, you need that tool named trust, but both sides should be open of anything to their partners to maintain this trust.

Second tool, named empathy. This is what brings the essence of having a relationship itself. When you have a trust, but you don't have this empathy it hurts you deeply. Well here's the point, when your having a relationship with someone, you're not only having a relationship with him/her, but also his/her world. Friends, family, religion, and other surroundings. For an example, when your a christian and having a moslem partner, well soon or later you should deal by sacrificing your religion or your relationship. Another example, when your in a relationship, surely your partner would take advice from her closest surroundings besides you, this can be friends, or family. In here, you deal with their other precious people too. To make this simple, its just like your interested with something. You need you yourself to be interested with each parts of life of your partner. Of course, this is the essence of love itself. And again, you need this thing come from both sides. An essence of "relationship" is there when life is connected, side by side. It would be so painful if this thing only happens one sided, it's like loving someone deeply but they only take it and never show their empathy. Another important thing, the empathy tool itself should be controlled well. It would be annoying if every second, your partner is by your side (really besides you) despite you're having your college class, or playing only with your close friends. But towards these cases upon friends or family, well this disappears when you are close enough to them, but for activities there's no excuses. Moreover, there won't be any special moment if you meet your partner every single second (except your married, its a whole different case).

Well those both (trust and empathy) are two main elements in the relationship that should been there. whatever your partner type is (geek, bold, lonely, serious, etc), that thing should still stand. Just imagine if you have trust but don't have the empathy, means that you trust your partner but you never know who he/she really is or how is he/she doing. Really awkward, and rarely happens. The relationship would be much fragile if it had the empathy but don't have the trust. It means, the relationship are connected each other, but have high curiosity behind it. Its like the trust tool makes your relationship stronger and harder (the foundation) , and the empathy tool makes your relationship build higher (the building itself) . Another element that happens to be another core is a moment. This thing is not a tool that can be made by efforts (efforts may support moments happen), moment is more likely putted inside ingredient. Without the moment, your relationship would be plain, as plain as eating soup without salt. This moment ingredient isn't a compulsory thing that should be there on the very first place, it only occurs when a beneficial condition meets. This is like having a moment sitting around the hill, watching over the clouds, kissing together, and many other examples. This moment thing could be everything (bad, good, scary, etc), example of a scary one is like sitting both in the middle of the cemetery on midnight, or an example of a bad moment is when police came chasing and caught you both. Well, whatever the moment is, it's always leaves scars in form of stories that makes your relationship much more colorful. This is also a reason why long relationship are reluctant to break up. Also this moment thing also builds up feeling to miss each other. See on long distance relationship (LDR) that really never met yet, but had trust and empathy still cant miss each other because even a single moment is between them both.

Trust, empathy, and moments. Those 3 things are the main thing of having a relationship, wether the relationship was good or bad. Sorry for being so knowledgeably, it's because I've been having a relationship and these problems occurs. But despite every single problem with her, I'm thankful for having her and I do really love her. If you think there is something wrong with this post, please let me know as soon as possible. Thank you for reading.

@albert_karwur
3 March 2013

Thursday, March 28, 2013

Curriculum Vitae


Data Pribadi
Nama Lengkap : Albert Oloan Tona’as Karwur
Tempat/Tgl. Lahir : Salatiga, 1 Agustus 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Ahmad Yani H81
Kel. Mangunsari, Kec. Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah
No. Telp/Hp : 021-326186/08979322162

Pendidikan Formal :
1. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Fakultas Biologi, Jurusan Biologi Murni
2. SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, Lulus tahun 2012 (Berijazah)
3. SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, Lulus tahun 2009 (Berijazah)
4. SD Kristen Satya Wacana Salatiga, Lulus tahun 2006 (Berijazah)

Pendidikan Non Formal:
1. 2008, Kursus Musik, Piano Klasik (Sertifikasi)
2. 2007, Pengembangan Diri, Desain Grafis (Sertifikasi)
3. 2007, Eksrakurikuler Pemrograman (Sertifikasi)
4. 2007-2008, Ekstrakurikuler Pramuka (Sertifikasi)

Prestasi :
1.  2009, Konser Kursus 11 membawakan repertoir piano (Sertifikasi)
2. 2007, Konser Kursus 8 membawakan repertoir piano (Sertifikasi)
3. 2009, Konser Kursus 10 membawakan repertoir piano (Sertifikasi)
4. 2008, Konser Kursus 9 membawakan repertoir piano (Sertifikasi)
5. 2010, Juara 2 Lomba Paduan Suara Lagu-Lagu Perjuangan Jenjang SMP dan SMA/SMK Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Sertifikasi)
6. 2010, Peserta Lomba Debat Bahasa Inggris SMA/SMK Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2010 (Sertifikasi)
7. 2010, Juara 1 Lomba Paduan Suara Lagu-Lagu Perjuangan Jenjang SMP dan SMA/SMK Tingkat Kota Salatiga (Sertifikasi)
8. 2007, Peserta Story Telling Contest (Sertifikasi)
9. 2011, Peserta Debate Competition English Competition Days 2011 SWCU (Sertifikasi)
10. 2010, Peserta English Debate Competition LoVED 2010 (Sertifikasi)
11. 2010, First Best Speaker English Debate Competition LoVED 2010 (Sertifikasi)
12. 2012, Peserta Lomba Public Speaking Open House FKIP UKSW (Sertifikasi)
13. 2011, Workshop and Festival Participant Campus Jazz Festival 2011 SWCU (Sertifikasi)
14. 2012, Peserta Indonesian Varsities English Debate Competition ITB (Sertifikasi)
15. 2011, Juara 1 Lomba Debat Bahasa Inggris Tentang Nasionalisme Tingkat Kota Salatiga 2011
16. 2011, Juara 1 Lomba Vokal Grup Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa Tingkat Kota Salatiga 2011 (Sertifikasi)
17. 2011, Juara 2 Lomba Vokal Grup Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2011 (Sertifikasi)

Pengalaman Organisasi:
1. 2009 Live-In SMA Kristen Satya Wacana, sebagai seksi kesehatan
2. 2010 Bulan Bahasa SMA Kristen Satya Wacana sebagai ketua
3. 2010 Lab Cup II SMA Kristen Satya Wacana sebagai seksi tiket
4. 2010 Natal SMA Kristen Satya Wacana sebagai seksi acara
5. 2011-2012 ketua OSIS SMA Kristen Satya Wacana
6. 2011 Valentine SMA Kristen Satya Wacana sebagai ketua
7. 2011 Paskah SMA Kristen Satya Wacana sebagai seksi acara
8. 2011 Aksi Sosial Paskah SMA Kristen Satya Wacana sebagai seksi acara
9. 2011 Prom Night SMA Kristen Satya Wacana sebagai ketua
10. 2011 Masa Orientasi Siswa (MOS) SMA Kristen Satya Wacana sebagai ketua
11. 2011 Pitulasan (Perayaan Kemerdekaan RI) SMA Kristen Satya Wacana sebagai seksi lomba
12. 2011 Lab Cup III SMA Kristen Satya Wacana sebagai seksi keamanan
13. 2011 Bulan Bahasa SMA Kristen Satya Wacana sebagai seksi acara
14. 2012 Crazy Day SMA Kristen Satya Wacana sebagai ketua
15. 2011 Live-In SMA Kristen Satya Wacana sebagai ketua 2
16. 2011 Natal SMA Kristen Satya Wacana sebgai seksi acara
17. 2012 Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) SMA Kristen Satya Wacana sebagai ketua
18. 2012 Retret Kelulusan SMA Kristen Satya Wacana sebagai seksi acara
19. 2012 Katalog SMA Kristen Satya Wacana sebagai ketua 2

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Atas perhatian bapak/ibu, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(Albert Oloan Tona’as Karwur)

Seputar Duniaku



Nama saya Albert Oloan Tona’as Karwur, namun lebih akrab dengan sapaan Abe. Umur saya 17 tahun, dan saya adalah mahasiswa Fakultas Biologi Univeristas Kristen Satya Wacana angkatan 2012. Walaupun saya lahir dan besar di kota Salatiga, saya bukan orang Salatiga asli. Ibu saya adalah orang batak (daerah etnis Sumatra Utara) dan Bapak saya adalah orang tionghoa-minahasa (daerah etnis Sulawesi Utara). Kedua orangtua saya bertemu di kampus UKSW semasa kuliah dan menetap di Salatiga. Saya memiliki pengetahuan yang cukup luas mengenai budaya dengan latar belakang orangtua saya, namun karena besar di tanah Jawa saya juga mengenal budaya Jawa. Saya cukup lancar dalam berbagai bahasa Nusantara, diantaranya bahasa Manado, bahasa Jawa, dan bahasa Indonesia. Selebihnya saya juga menguasai bahasa Inggris dengan baik, karena saya menghabiskan masa kecil saya di London selama 4 tahun. Saat itu bapak saya mengambil studi lanjutan di Imperial University, sehingga saya juga cakap berbahasa Inggris. Saya dapat berbicara bahasa Mandarin juga, namun tidak terlalu lancar. Dulu semasa SMP, saya diajari bahasa Mandarin di sekolah. Mengenai sekolah, dari SD sampai SMA saya bersekolah di yayasan Kristen Satya Wacana atau yang terkenal dengan nama Laboratorium. Jadi, saya benar-benar memahami kehidupan di UKSW karena sudah berada di UKSW sejak SD.
Mengenai kehidupan saya, saya aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Diantaranya saya mengikuti kelompok bakat dan minat debat bahasa inggris. Selain itu, saya juga aktif dalam lembaga kemahasiswaan. Dalam struktur senat mahasiswa aras fakultas, saya berada pada ketua bidang 2 sebagai magang pada tahun pertama saya kuliah. Selain berkegiatan sebagai mahasiswa, saya juga sangat menyukai olahraga. Khususnya olahraga futsal, basket, dan berenang. Musik juga merupakan salah satu hal yang saya sangat sukai. Saya menyukai semua aliran musik, namun lebih cenderung menyukai aliran groove. Hobi saya dalam bermusik tidak sebatas mendengar saja, saya juga suka menyanyi dan bermain alat musik. Biasanya saya bermain alat musik gitar, bass, dan piano. Saya memiliki beberapa band dan sering bermain pada beberapa acara musik.
Saya tertarik mengikuti program “Sahabat LTC”, karena saya tertarik dengan budaya orang asing. Selama program berlangsung, saya dapat mempelajari banyak hal baru dari para peserta begitu juga sebaliknya. Alasan kedua saya mengajukan diri menjadi “Sahabat LTC” adalah karena jam semester antara yang tidak terlalu padat sehingga memberi banyak waktu luang. Daripada waktu terbuang percuma, saya rasa akan lebih bermanfaat jika saya mengikuti program ini dan belajar banyak hal baru. Semoga program ini dapat menjadi pengalaman yang berkesan bagi kita semua.




Albert Oloan Tona’as Karwur
Fakultas Biologi
412012006

Wednesday, March 27, 2013

Ik Hou Van Jou


Sometimes my eyes just stare at your face. Nothing in common, it just feels so right admiring you. Beautiful and loveable. And in a moment, a glance of your eyes stole my world. I just can't hold it. Words written here aren't enough to describe you. More than words to tell our story.

On my first days of college, my senior on senior high school asked me to join a community of debating in English language since I was a debater back on high school. Just on few meetings, I joined the debate society and became a member of it. It was an ordinary story just until I was on the debate practice and I saw a girl. She looked vicious. Black-haired, not too tall, not too short, she got my attention. It went just normally, but it took's several meetings until I had a crush with her.



On the end of September 2012, I started to build efforts to take her attention. She was from a different faculty, moreover she was my senior 1 year above. It seems impossible to make a relationship happen, yet it burned me over to get her. Once each week to see her, every Wednesday was always a day waited to see her. When it comes to that day, I did any efforts I can to get her attention and be with her, including taking her back home even though she rejected many times due her dad already picks her up. About 3 hours every week to do anything, It wasn't visible even to get closer

It needed a bold heart to keep the struggle on. Soon I managed to get her number by chatting her, and things become much more easier. Finally on 21 December 2012, a day before Doomsday (based on maya fortune reading) I had a chat with her. On that evening around 5 PM, I told her my feelings. She was shocked, and I was afraid of what I done. It needs a gamble weather she would still accept me or reject me. Gladly, things went well and we became closer and closer. Moreover She and I was about to attend a debate competition and needs practice everyday for that massive event. I was so happy because I can see her everyday drawing towards the competition.

On 11 January 2013, She and I and also several friends of debaters attend the competition that was held in Bandung. The competition was hard and memorable. But the most memorable thing was on 14 January 2013, it was her birthday. I brought a present from Salatiga to Bandung in my bag for her special day. The present had 3 parts; a dog-doll, a blue-hairpin, and a letter. On the night of her birthday, I gave her the present and confess her. That day, on 14 January 2013 She became my first girl friend for 17 years. It was a special day for her due her birthday, and also for me. We was having our relationship with having trust on our foundation, it was sweet. The day ended by naming the dog, He was named Russell van Klinken. Russell was from her that means red-haired that was an American and Latin baby boy name, and klinken was from me that means sound.

The rest of the competition that was held in Bandung took 5 days, and I spent a lot of time with her. It was no longer She and I, it was Us. Our first date was on Dago, Bandung. We walked down the street enjoying Bandung city, it was priceless. Soon the competition ended, and we went back to Salatiga.

It was the start of having a relationship, it was harder than I thought. Many things happen and many problems came too. There were times when police always go after us, when I got jealous for her ex-boyfriends, when I was on a badmood and she was on her period, when we had our misunderstanding and keep arguing, when we walked and put our arms together side by side, when we both sing together, when we both hugged each other, when we keep on standing with our ego and blaming each other, when we annoy each other, when we were debating on a practice, when one of us got sick, when we both 'toyor' our faces each other, when we praise each other, when we do 'gombal', when we both blush, when we stare each other, and many  memories happen on the relationship.

Today Russell is 73 days old or 2 and a half month. It's still young, but I noticed many new things from her. It made the feeling deeper inside. I'm so thankful for having her on my life. I loved her so much, I just want this relation stands once for all. I love her right now that is better than yesterday, and I'll give her much deeper until there's no tomorrow. The first thing I think is her on the morning, and on night before I sleep I pray for her. It's just too much feeling inside that I can't show and describe with words here.

One day, I'll grow older and older, so soon when that time comes, this little note would be a reminder of my first true love for a girl name Dewi Ratoja or usually called Tora. Right now, I don't have any idea what would happen in the future to this relationship, but I hope so much for this relationship. We would have hard times, harder than this. Yet I believe, I do believe that I won't let your hands go. It would be a hard voyage, moreover with differences we had, but as long as we trust each other, every little thing would be all right. Ik hou van jou.
























@albert_karwur
3 March 2013

Monday, February 11, 2013

Lembaran Hidup Baru 2013


Yak, ini adalah posting pertama dalam tahun 2013 *prok prok prok

Pertama-tama selamat natal dan tahun baru 2013 (telaat bgt -__-).  Buat yang baru pertama kali baca blog ini, ini adalah kisah hidup seorang mahasiswa berumur 17 tahun yang menuangkan intisari hidupnya kedalam blog. Singkat kata, tulisan ini tidak berguna sama sekali bagi anda yang mencari penulisan ilmiah yang logis, terstruktur, dan berbobot. Tulisan ini hanya hiburan semata oleh penulis dan lebih baik kalo berhasil mendapatkan pencerahan (wangsit) dari tulisan bodoh ini. Selamat menikmati.
Tahun 2013 adalah sesuatu yang berbeda buat gue. Dimulai sejak tahun baru-an kemarin gue merayakan sendirian diatas motor ditengah kemacetan sambil menonton kembang api. Sial. Padahal tahun 2012 adalah salah satu tahun keemasan gue setelah gue bandingin dengan tahun-tahun sebelumnya saat masih ditindas sama kakak gue sendiri. Bagaimana tidak ?tahun 2012 penuh dengan kenangan OSIS dan SMA yang merupakan salah satu momen terbaik dalam hidup. Belum lagi Ujian Nasional SMA, perpisahan SMA, dan mulai dunia kuliah. Terlalu banyak cerita berharga di tahun 2012 yang ga bisa disebutkan satu-persatu disini.
But anyway, tahun 2013 yang gue kira bakal berbanding terbalik dengan indahnya tahun 2012 ternyata salah. Sudah banyak keajaiban yang gue rasain semenjak menginjak tahun baru. Salah satu contohnya adalah IVED. IVED itu singkatan dari Indonesian Varsities English Debate competition yang dilakasnakan di ITB Bandung (ceritanya gue debater).  IVED ini merupakan kompetisi debat bahasa inggris terbesar di Indonesia dan pesertanya dari seluruh Indonesia. Jadi dari UKSW (universitasku) dikirim 2 tim, tim senior dan tim junior. Gue termasuk dalam tim junior bersama temenku yang rempong abis dari FBS (Frenky Batunan), dan temenku yang separuh homo anak FSM kimia (Aldy Pratama).
Ga seperti mahasiswa lainnya yang dapat menikmati masa liburannya selama desember, gue dan temen-temen yang ikut IVED ga bisa liburan dan pulkam seenak jidat. Sebaliknya, kita dicaci maki dan selalu kalah mengikuti latihan debat lawan tim senior. Rasanya sungguh hina karena skill yang berkembang cuma sekecil biji jagung. Perjuangan untuk IVED sungguh sadis, begitu pula dengan pengorbanannya. Contohnya saja masalah dana yang kekurangan. Beda dengan anak SMA yang dana pasti ditanggung sekolah, mahasiswa harus usaha dana bahkan untuk lomba nasional buat universitas.
Jadi intinya IVED ini diselenggarakan di ITB Bandung selama 12-16 Januari 2013 (kalo ga salah). Karena bisaanya timku ditindas, malah perjuangan kita lebih kuat karena termotivasi dari kekalahan selama latihan. Walaupun ga masuk dalam 8 besar (istilahnya : breaking), gue punya motivasi besar untuk lebih baik lagi di lomba selanjutnya. Kalah emang nyesek, apalagi sebenernya bisa tembus breaking dengan VP (victory points) 3, tapi karena salah mensetting arah debat, malah kalah. Rasanya miris banget (bahasa jawanya : geloo). Tapi apa daya, biarlah pengalaman yang pahit jadi bara untuk kompetisi selanjutnya.
Walaupun kalah, bukan berarti gue ga dapet apa-apa. Many things I’ve got in Bandung, diantaranya teman antar debater, skill buat debate bertambah, pengalaman mbully, dan juga pacar *ups. Kalo mengenai pacar tidak akan dibahas di tulisan ini. Mungkin salah satu yang berkesan adalah mbully. Susah diceritakan dengan kata-kata dan hanya bisa dipahami oleh orang yang pernah mbully atau dibully. Coba bayangkan kamu berlari di koridor hotel tengah malam disorot CCTV dengan celana dalam di kepala, atau waktu kamu lagi tidur pulas,, p*ntatmu ditusuk pensil yang ujungnya diolesi dengan vicks (obat pilek yang ngasih efek barley mint). Kalau dibaca terasa sadis sekali, tapi sebenarnya sangat asik asal bukan kamu yang dibully *evil laugh.
Selesai dengan urusan IVED, kita kembali ke dunia perkuliahan. Kini hidupku memasuki semester 2 sebagai mahasiswa fakultas biologi. Sekarang udah mulai terbisaa dengan kehidupan mahasiswa, namun kini tambah sibuk karena urusin berbagai hal, diantaranya : Biocare, Live-In, Biocamp, sama jaket angkatan. Kalau di biocare, aku jadi panitia perlengkapan yang harus nyiapin ini itu (mic, sound, alat biopori, spanduk, plakat, dll) dan syukur sudah disiapkan (terbantu banget bareng kak yuan). Untuk urusan Live-In, Biocamp (makrab), dan jaket angkatan gue jadi ketua. Kalau live-in karena aku lagi magang jadi kabid 2 SMF jadi mengetuai live-in, sedangkan makrab dan jaket jadi tanggung jawabku soalnya ketua angkatan. Doakan saja dapat berhasil semua urusan-urusan itu.
Dibalik urusan kuliah, banyak pula kesialan yang menimpa. Walaupun sekarang jarang sariawan tapi entah kenapa pencobaan lagi rajin-rajinnya menguji gue. Bayangkan dengan segudang urusan perkuliahan tadi, masih kecelakaan motor (ditabrak angkot, bapaknya belum ganti rugi), dompet hilang, flashdisk hilang (isinya data tugas laporan), dll. Parahnya, masalah-masalah tadi berimbas pada masalah lain, kayak utang pulsa menumpuk, susah cari pustaka laporan karena data laporan hilang, pokoknya masih banyak lagi yang pasti akan miris mendengar semua itu. Belum lagi kondisi badanku yang masih ga karuan gini.
Tapi, paling tidak sakit hati tersebut dapat terobati karena hari ini bertemu temen-temen seperjuangan SMAku. Salah satunya lia yang kuliah di kedokteran UKRIDA, gesta yang kuliah di HI UNDIP, dan Gatto yang kuliah di UKI. Rasanya senang walau hanya bertemu sebentar. Nostalgia kehidupan di tahun 2012 yang sudah jauh berbeda dengan sekarang.
Sudah dulu yaa tulisan ini, sudah malam. Untuk cerita yang lebih berguna akan gue usahain di posting berikutnya. Sekian, terimakasih J

@albert_karwur
2 February 2013